Minggu, 27 November 2022

Patai Politik Hanura Kudus Gelar Pendidikan Politik Untuk Persiapan Pemilu 2024

 Caption : - Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Kudus mengikuti bimtek Pendidikan Politik di Hotel @hom Kudus

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Hanura Kudus HM Sutriyono saat wawancara usai kegiatan




Sebagai upaya mempersiapkan diri menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) pada 2024 mendatang, puluhan kader hingga pengurus Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Kudus mengikuti bimtek Pendidikan Politik.


Berlokasi di Hotel @Hom Kudus, puluhan peserta bimtek terlihat serius mendengarkan materi yang disampaikan pada minggu (20/11)


Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Hanura Kudus HM Sutriyono mengatakan, tujuan dengan bimtek kali ini adalah memberikan pemahaman kepada para pengurus dan kader Partai Hanura. Mengetahui bagaimana mengelola partai secara baik.


“Guna menghadapi Pemilu 2024, nantinya akan banyak regulasi dan aturan jadi ini juga untuk mempersiapkan semuanya,” ujarnya


Demi mendukung kegiatan ini, pihaknya pun mendatangkan dua narasumber yang memumpuni. Yakni dari Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Kudus dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kudus. Dengan harapan lainnya, para kader bisa segera berkoordinasi terkait langkah politik menuju Pemilu 2024 setelah mendapatkan bimbingan politik.


“Persaingan nanti akan lebih ketat. Kita mulai menggerakkan pengurus dari tingkat bawah. Jangan sampai kita ketinggalan mempersiapkan Caleg (calon legislatif) di masing-masing Dapil (daerah pemilihan),” ucap Sutriyono


Dirinya menyebutkan saat ini Partai Hanura Kudus sedang mengikuti tahapan verifikasi faktual dalam keikutsertaannya dalam Pemilu 2024 mendatang. Dengan kehadiran KPU ini diharapkan bisa memberikan pemahaman terkait apa saja yang perlu diperhatikan dalam verifikasi faktual kali ini.


“Kita mengimplementasikan PKPU nomor 4 tahun 2022, mengambil tema Sukses Verifikasi Faktual Menuju Peserta Pemilu tahun 2024 nanti,” tandasnya


Seperti yang diketahui, saat mendaftarkan diri menjadi anggota Pemilu, ada beberapa tahapan yang harus dilewati. Mulai dari pendaftaran, verifikasi administrasi, verifikasi faktual, hingga penetapan partai politik yang lolos. Tidak ada perbedaan parpol lama dengan baru dalam verifikasi administrasi.


Namun saat verifikasi faktual, parpol yang sudah mengikuti Pemilu di tahun 2019 dan sudah memenuhi parliamentary threshold (ambang batas parlemen), tidak melewati tahapan verifikasi faktual. Namun dikarenakan tidak ada perwakilan Partai Hanura yang di Dewan


Pemerintah Kabupaten Kudus Beri Santunan pada Masyarakat Kurang Mampu Guna Tutupi Biaya Pemakaman

 Caption : - Suasana Santunan Pemkab Kudus pada Masyarakat Kurang Mampu Guna Tutupi Biaya Pemakaman, pendopo kudus 16/11

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (Dinsos P3AP2KB) Kudus Agung Karyanto dan Bupati Kudus HM Hartopo



KUDUS - Pemerintah Kabupaten (pemkab) Kudus, menyalurkan dana santunan kematian untuk 146 ahli waris sebesar Rp1 juta untuk setiap ahli waris, sedangkan total penyaluran hingga kini mencapai Rp1,3 miliar. Pada Rabu (16/11) di pendopo kudus


Penyerahan santunan secara simbolis diserahkan oleh Bupati Kudus Hartopo di Pendopo Kabupaten Kudus, Rabu.


"Meskipun penyaluran sudah mencapai Rp1,3 miliar dari anggaran sebesar Rp2 miliar, tentunya masih ada sisa anggaran," kata Bupati Kudus Hartopo di Kudus, Rabu.


Dengan sisa anggaran Rp700 juta, kata dia, warga Kudus yang anggota keluarganya meninggal periode November dan Desember 2022 masih bisa mengakses program bantuan santunan kematian.


Ia mengakui memiliki usulan besarnya santunan dinaikkan, namun karena anggarannya masih terbatas sehingga belum bisa direalisasikan dalam waktu dekat.


Terkait dengan pencairan dana santunan yang dijanjikan dalam sehari bisa cair, kata dia, ternyata banyak yang belum melengkapi berkas persyaratannya. Selain itu, banyak yang baru mengajukan setelah tujuh hari meninggalnya anggota keluarganya.


"Untuk itu, kami memberi kesempatan waktu pengurusan hingga satu bulanan karena dimungkinkan masih ada kesibukan," tandasnya


Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (Dinsos P3AP2KB) Kudus Agung Karyanto menjelaskan terdapat 146 orang ahli waris penerima santunan kematian periode Oktober.


Terdiri dari 23 ahli waris dari Kecamatan Kaliwungu, 10 ahli waris dari Kecamatan Kota, 27 ahli waris dari Kecamatan Jati, 4 ahli waris dari Kecamatan Undaan, 14 ahli waris dari Kecamatan Mejobo, 29 ahli waris dari Kecamatan Jekulo, 11 ahli waris dari Kecamatan Bae, 7 ahli waris dari Kecamatan Gebog, dan 21 ahli waris dari Kecamatan Dawe. Agung menyatakan realisasi dana santunan dimulai sejak Januari sampai dengan Oktober sebesar Ro. 1,3 miliar.


“Masing-masing ahli waris menerima satu juta rupiah dan akta kematian,” terangnya



I Dewa Ayu Firsty Bagikan Kisah Pembawa Baki Bendera Pusaka 17 Agustus Di Istana Negara

 Caption : - I Dewa Ayu Firsty Meita Dewanggi saat di sekolah bersama Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) kabupaten Kudus melalui kepala bidang kepemudaan Iswahyudi (12/11)

I Dewa Ayu Firsty Meita Dewanggi saat diwawancara dirumahnya di Kaliwungu, Kabupaten Kudus (14/11)

- Istimewa / I Dewa Ayu Firsty Meita Dewanggi Pembawa baki bendera merah putih di Istana Kepresidenan Republik Indonesia (RI) saat 17 Agustus 




KUDUS - I Dewa Ayu Firsty Meita Dewanggi, atau sapaanya Ayu Firsty membagikan kisahnya bisa menjadi Pembawa baki bendera merah putih di Istana Kepresidenan Republik Indonesia (RI) saat 17 Agustus 2022 kemarin.


Prosesnya awal hingga terpilih menjadi pembawa Baki bendera bermula saat bulan Februari ditunjuk langsung dari sekolah (SMAN 2 Kudus) memasukan namanya untuk dikirim seleksi di Kabupaten Kudus tanggal 28 bulan Maret. Disana terdapat lebih dari 100 orang dari beberapa sekolah dan tersaring menjadi 60 orang. 


"Setelah itu aku terpilih buat masuk perwakilan ke tingkat provinsi Jawa Tengah, habis itu aku dilatih lagi buat ikut seleksi nasional di provinsi,"


Dari pengumuman terakhir tersebut dipilih 5 putra dan putri dari perwakilan provinsi yang akhirnya terpilih maju untuk ke tingkat nasional. Setelah lolos akhirnya berangkat ke Jakarta tanggal 15 Juli.


"Di Indonesia kan ada 34 provinsi itu berarti ada sekitar 68 orang di sini tuh kalau di Kabupaten beda sama di provinsi kan persaingannya mungkin kalau di sana itu lebih ke mentalnya, mengobatinya kuat-kuatan mana gitu loh itu benar-benar ketat," ciutnya


Firsty pun mengatakan bahwa yang menonjol disana adalah perwakilan dari Papua Barat dan Kepulauan Riau. 


Tim Pancasila Tangguh merupakan kelompok paskibraka yang bertugas mengibarkan Bendera Merah Putih. Sementara kelompok lainnya, tim Pancasila Sakti, bertugas menurunkan bendera.


"Di tempat lain itu mereka pengibaran nya pagi jam 7 kalau di pusat itu jam 10 ini sesuai dengan kaya proklamasi dulu kan jam 10 pagi. Aku sampai rela nggak makan pagi kepikiran itu,"


Dirinya pun terkejut dan tidak menyangka bisa membawa dan menyerahkan bendera, dirinya merasa lega, terharu dan bangga dapat mewakili menjadi pembawa baki di istana.


"Saat gladi bersih itu saya yang memegang baki, tapi balik lagi, kami ga tau sampai hari H bisa diganti dan kami semua harus siap siapa saja yang ditunjuk," kata ayu firsty


Pada hari H, Ayu berhasil menunaikan tugasnya dengan baik. Ia tidak merasa grogi, terutama saat berhadapan dengan Presiden Joko Widodo saat proses penyerahan Bendera Pusaka.


Putri kebanggan Indonesia yang lahir pada 26 Mei 2006 ini membeberkan bahwa dirinya suka pada hal yang menantang dan melatih mental. Dirinya pun tidak menyangka yang dulunya untuk fisik saja lemah, namun karena ada orang yang meremehkannya itu menjadi motivasi dan semangat bahwa dirinya itu bisa dan tidak hanya menjadi beban saja


Setelah Upacara 17 Agustus, anak dari I Dewa Gede Sripujono Darma Yudo dan Juniati menerima banyak tawaran dan beasiswa untuk melanjutkan jenjang belajarnya. 


"Saat ditanya cita cita ingin menjadi Perwira polisi dan bersekolah di Akpol setelah lulus nanti,"  (Cr1)


Pemkab Kudus Targetkan 98 Persen BPJS Bagi Masyarakat Kurang Mampu

 Caption : - Khidmad, Upacara Apel Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) di Halaman Pendopo Kabupaten Kudus, Sabtu, 12 November 2022.

- Resmi , Pemkab Kudus dan BPJS Kesehatan jalin kerja sama

- Bupati Kudus Hartopo dan Kepala BPJS Kesehatan Kudus, Agustian Fardianto dalam wawancara seusai apel Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) di Halaman Pendopo Kabupaten Kudus, Sabtu, 12 November 2022.



KUDUS - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus melalui Bupati Hartopo melakukan Penandatanganan kesepahaman dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Kudus. Memorandum of Understanding (MoU) ini ditujukan untuk memberikan jaminan kesehatan bagi masyarakat yang kurang mampu.


Jalinan kerjasama antara Pemkab Kudus dengan BPJS Kesehatan pun telah resmi dijalankan usai apel Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) di Halaman Pendopo Kabupaten Kudus, Sabtu, 12 November 2022.


“Warga kurang mampu yang belum menjadi anggota BPJS Kesehatan akan didata secara menyeluruh dan akan kami daftarkan menjadi keanggotaan yang dibiayai pemerintah,” ucapnya.


Bupati Kudus Hartopo menyatakan jaminan kesehatan itu akan dibiayai Pemkab Kudus melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).


Hartopo menjelaskan, kebijakan ini adalah lanjutan Universal Health Coverage (UHC) yang telah dicapai Pemkab Kudus. Jaminan kesehatan hingga tercapai 98 persen akan diberikan kepada warga yang kurang mampu di Kabupaten Kudus.


“Pemberian jaminan kesehatan sudah menjadi komitmen dan prioritas kami, lanjutan dari capaian UHC. Paling tidak, kami akan menjamin kesehatan 98 persen warga kurang mampu,” imbuhnya.


Hartopo menerangkan telah berkoordinasi dengan kepala desa untuk mendata warga kurang mampu yang belum menjadi anggota BPJS Kesehatan. Selanjutnya, data tersebut akan diverifikasi oleh Dinsos P3AP2KB yang kemudian didaftarkan menjadi anggota BPJS Kesehatan melalui Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus.


“Verifikasi datanya tak hanya dari pihak desa. Kami melibatkan Dinsos P3AP2KB untuk survei langsung sehingga data benar-benar valid,” ungkapnya.


Sementara itu, Kepala BPJS Kesehatan Kudus, Agustian Fardianto menyampaikan warga yang didaftarkan ke BPJS Kesehatan mulai November langsung menjadi anggota aktif. Sehingga, warga tak perlu menunggu satu bulan untuk aktifasi kartu.


“Kalau biasanya setelah didaftarkan kartunya baru aktif bulan depan, ini kartunya langsung bisa aktif bulan itu juga,” paparnya.


Langkah kedepan juga masyarakat yang termasuk kategori tidak mampu bisa langsung mendaftar ke dinas sosial dan nanti dinas kesehatan mendaftarkan ke BPJS.


Agustian juga menyampaikan, per 1 November, capaian UHC Kabupaten Kudus sudah ada sekitar 95,24 persen.  (Cr1)



Pentingnya Pendikan Pancasila Sejak Dini

 Caption : - Sulis Setyowati narasumber memberikan materi kepada para murid bertepatan di SMK 2 Kudus

- Agus Mahfud tenaga ahli Dprd Pati memberikan motivasi kepada para murid



KUDUS - Hari ke tiga Dinas Pendidikan dan Olahraga Kabupaten Kudus (Disdikpora) menggelar pelatihan dasar kepemimpinan pelajar dan pemuda diikuti perwakilan siswa Se Kabupaten Kudus di SMK 2 Kudus (11/11).


Sebanyak 197 siswa siswi perwakilan SMA, SMK dan MA se Kabupaten Kudus mengikuti program pelatihan kepemimpinan dasar yang diselenggarakan oleh Disdikpora yang berjalan dari tanggal 9 hingga 13 November 2022.


Iswahyudi selaku kepala bidang Dinas Pendidikan dan Olahraga Kabupaten Kudus mengharapkan bahwa kami, Disdikpora dengan pemahaman wawasan kebangsaan yang baik bagi para pelajar dan pemuda diharapkan pilar kebangsaan semakin kuat dan pada akhirnya semangat nasionalisme dan patriotisme dikalangan generasi muda tumbuh dan mengakar dalam hati sanubari mereka.


"NKRI dengan wilayah yang luas dari Sabang sampai Merauke dari Miangas sampai pulau Rote tidak boleh terpecah belah. Dengan semangat bhinneka tunggal Ika generasi muda bisa memahami perbedaan sebagai kekayaan khasanah bagi bangsa Indonesia," ujarnya


Disdikpora pada hari ini menghadirkan narasumber yang berkompeten di bidangnya, Sulis Setyowati. Guru pendidikan pancasila SMK Farmasi Duta Karya Kudus memiliki materi berupa Peran pemuda dalam kepemimpinan dan wawasan kebangsaan.


"Dengan pemahaman wawasan kebangsaan yang baik bagi para pelajar dan para pemuda di sini ya diharapkan pilar kebangsaan semakin kuat dan pada akhirnya semangat nasionalisme dan patriotisme di kalangan generasi muda itu akan tumbuh dan mengakar dalam hati Sanubari para pemuda dan pelajar nya," terangnya seusai pemberian materi 


Akhirnya diharapkan para pemuda dan para pelajar itu semakin kuat, maka semangat nasionalisme dan patriotisme yang juga di kalangan Pemuda, gerakan yang mengakar dalam hati Sanubari mereka karena wilayah yang luas dari Sabang sampai Merauke 


"wawasan kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya, mengutamakan kesatuan dan persatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kesatuan atau integrasi nasional bersifat kultural dan tidak hanya bernuansa struktural mengandung satu kesatuan," paparnya


Sulis menambahkan, wawasan kebangsaan dapat diartikan sebagai konsepsi cara pandang yang dilandasi akan kesadaran diri sebagai warga dari suatu negara akan diri dan lingkungannya di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.


Sementara itu, Agus Mahfud Tenaga Ahli DPRD Pati memberikan motivasi kepemimpinan pemuda dan ice break-ing pada siswa siswi yang hadir pada hari ini sebagai bentuk penyegaran agar tidak jenuh dan membuat kegiatan menjadi lebih menyenangkan. (Cr1)